Pada suatu sore yang cerah, Rara berjalan-berjalan
santai bersama Mamanya di taman komplek dekat rumah yang ramai. Angin
sepoi-sepoi bertiup menerbangkan bau gorengan yang lezat, Rara melihat ada
penjual gorengan di bawah pohon beringin. Kemudian ia bertanya kepada Mama,
"Ma aku boleh gak beli gorengan itu?"
Mama melirik ke penjual gorengan itu. Karena penjual
gorengannya tidak pakai masker, gorengannya tidak ditutup, dan banyak lalat
yang berterbangan di sekeliling gorengan itu, maka Mama menggeleng sambil
berbisik, "Jangan, sebaiknya kita bikin sendiri saja nanti. Tiga hari lagi
kan kita mau pergi ke Labuan Bajo, nanti kalau kamu sakit tidak ikut, hanya
Mama dan papa saja yang pergi"
Rara kesal, cemberut dan berujar dalam hati,
"Kan kalau aku makan satu dua tidak akan kenapa-napa."
Besok paginya Rara bermain bersama temannya Freya,
"Hai Rara, kamu mau nemenin aku gak? Aku mau jajan gorengan nanti kamu aku
traktir!" tanya Freya.
"Mmm” Rara bepikir sejenak sebelum
akhirnya berkata ”Ayo deh!”
Sesampai di tukang gorengan Rara sadar bahwa tukang
gorengannya sama dengan yang ia temui kemarin bersama Mamanya.
"Eh Ra, ayo kita beli yang banyak harganya
murah!" bisik Freya kepada Rara.
Rara sebenarnya mau menolak tawaran traktiran Freya,
tapi karena ia tidak mau mengecewakan temannya, dan ia berpikir Mama tidak
melihat kalau dia makan gorengan, maka ia memutuskan menerima traktiran Freya.
"Ehh ayo!" kata Rara.
Freya membeli lima belas buah gorengan, "kamu
tujuh, aku delapan ya" seru Freya saat di kursi taman. Rara mengangguk
setuju karena itukan memang milik Freya jadi terserah dia.
"Dadah Rara, sampai jumpa besok!" Seru
Freya.
“Aku besok tidak main,” kata Rara.
“Kenapa?” tanya Freya.
“Karena aku pengen siap-siap, lusa aku pengen pergi
ke Labuan Bajo,” jelas Rara. Hari sudah menjelang siang, mereka berdua pulang
ke rumah masing masing.
"Eh Rara sudah pulang!" sambut Mama saat
Rara masuk rumah "Tadi Rara main apa?" Tanya Mama.
"Aku tadi main sama Freya aku main..."
Rara bingung mau bilang apa, "...ehh aku tadi sama Freya main board game
sama video game..." Kata Rara berbohong. Ia merasa tidak enak pada Mama.
"Baiklah kalau begitu, ayo makan! Mama membuat
sup sosis hangat. Jangan lupa cuci tangan dulu ya!" ujar Mama
mengingatkan. "Oh iya, Mama juga mau bicara dengan kamu" Mama
menambahkan.
Rara merasa tidak enak, lalu dia cuci tangan dan
memakan supnya, "Ada apa ma?" tanya Rara.
"Pergi ke Labuan Bajo ditunda minggu depan,
karena Papa ada pekerjaan mendadak besok…" Mama menjelaskan.
Sebenarnya Rara agak kecewa karena ia sudah
menunggu-nunggu, tapi dia pasrah, "Oke ma, tidak apa-apa kok!" kata
Rara.
"Ya udah jadi Rara Besok main aja, tapi ingat
jangan jajan sembarangan, karena mungkin nanti akan ada perubahan lagi karena
ini juga belum pasti." ujar Mama mengingatkan.
"Oke, Ma." jawab Rara.
Besoknya Rara memanggil Freya, "Freyaaa! Main
yuk!" seru Rara.
"Ada apa Rara, eh bukannya kamu mau siap-siap
untuk besok pergi?" tanya Freya yang sedang menyiram tanaman di kebunnya.
"Iya aku perginya ditunda," jawab
Rara.
"Oh, kalau gitu aku pengen beli es
potong temenin yuk! Tapi kali ini aku gak traktir kamu ya”
“oke” kata Rara mengankat alisnya
Mereka berdua berjalan ke lapangan, lalu mereka
bertemu dengan teman mereka Kelly.
"Eh kalian pada mau kemana?" tanya
Kelly.
"Kami mau beli es potong," jawab
Rara.
"Aku sih pengen ikut kalian beli es potong,
tapi kata Mama aku gak boleh jajan sembarangan,” ujar Kelly.
Mendengar penjelasan Kelly, Rara jadi ingat pesan
Mamanya untuk tidak jajan sembarangan, tapi ia mengabaikan pesannya karena
sangat suka es potong, lagi pula kan perginya ditunda. Sampai di tukang es
potong, Rara dan Freya membeli beberapa potong es.
"Ra, besok aku mau berenang kamu mau ikut gak?
Berenang di rumah aku."
"Mau! Aku tanya Mamaku dulu ya," jawab
Rara
Sesampainya di rumah, "Ma besok Rara boleh
berenang di rumah Freya?" tanya Rara pada Mama yang habis menelepon
seseorang.
"Iya boleh, tapi jangan lama-lama ya,"
jawab Mama cepat.
"Yey!" sorak Rara.
Malamnya, saat Rara sedang membaca buku ensiklopedia
di ruang tamu, Mama memanggil, "Rara makan dulu yuk Mama buat ikan bakar
favorit kamu nih!" kata Mama.
"Oke mah Rara segera datang," jawab Rara,
tapi tiba-tiba "Aduuh" teriak Rara nyaring, ia langsung pergi ke
toilet dan beberapa menit kemudian ia keluar dari toilet, tapi ia mulas lagi dan langsung bergegas ke
kamar mandi,
terus berulang beberapa kali. Mama heran dan menghampiri Rara setelah keluar
dari toilet beberapa kali.
"Kenapa Ra?"
"Tadi aku diare dan agak mual, perutku juga
sangat mulas." rintih Rara, dan…"hatchii" Rara bersin!
"Memang Rara habis makan apa kok bisa sakit
perut dan bersin-bersin?" Tanya Mama.
"Enggak kok… tapi eh sebenarnya mmm Rara gak nurut
Mama, tadi Rara jajan sembarangan, jajan es potong di lapangan. Terus kemarin
Rara jajan gorengan yang waktu itu Mama gak bolehin Rara beli," Rara
menjelaskan sambil menunduk menyesal. Rara kira Mama akan marah, tapi
Mama hanya mengambil napas panjang
sambil mengusap minyak kayu putih ke perut Rara,
Mama berbicara, "Sebenarnya sih tidak apa-apa, yang penting kamu menerima
resikonya, pertama kan kamu sakit jadi tidak ikut deh besok ke Labuan
Bajonya…”
Rara memotong dengan nada kecewa. “Bukannya minggu depan
perginya, bukan besok!?”
“Soalnya ternyata papa pekerjaannya di sana besok”
kata Mama menjelaskan. "Tadi siang Mama baru saja diberitahu,"
Rara bersandar lemas di sofa abu-abu, mencium
aroma kayu putih yang habis Mama usap ke tubuhnya. Ia melihat Mama tersenyum,
tapi di matanya senyum itu agak buram karena ia merasa sedikit pusing. Ia
merasakan mual dan hidungya gatal seperti sehabis dari ruangan berdebu. Ia
merasa sangat kecewa karena tidak jadi ke Labuan Bajo ditambah perutnya yang
mulai lebih sakit, membuat dia ingin menagis tapi mau bagai mana lagi itu kan
memang salahnya.
Melihat muka Rara yang mulai pucat, Mama
khawatir dan berkata sambil mengambilkan jaket untuk Rara, "kita ke dokter dulu yuk untuk mendapatkan obat,"
Sesampainya di klinik, Mama
mendaftar dan
menunggu giliran, beberapa menit kemudian dokter memanggil, “Anak
Rara!”
Ketika dokter bertanya keluhan yang dirasa,
Mama menjelaskan, "Dok,
anak saya sakit perut dan bersin bersin."
"Coba ibu dokter cek dulu ya," kata
dokter kepada Rara sambil menyuruhnya berbaring untuk di periksa. Dokter juga
bertanya beberapa hal kepada Mama.
Setelah di cek, dokter berkata, "Dari
penjelasan ibu dan hasil pemeriksaan sepertinya Rara terinfeksi virus atau
bakteri,
sebaiknya jangan makan atau minum yang dingin dan terlalu manis dulu ya, dan
biasanya penyebab diare adalah makan makanan yang tidak terjaga kebersihannya,
dan makan makanan yang terlalu pedas.”
"Baik bu dokter," ujar Mama.
Lalu Mama dan Rara pulang setelah
menerima obat dari apotek. Akhirnya Rara tidak jadi pergi ke Labuan Bajo, tidak jadi makan ikan
bakar favoritnya dan yang terakhir tak jadi berenang di rumah Freya.
The End